Ujung beralur pada koin pertama kali diperkenalkan untuk mencegah pemotongan logam berharga dari pinggir koin.
Sir Isaac Newton menambahkan beralur pada koin di Inggris pada abad ke-17 sebagai langkah anti-kliping.
Hanya koin berbahan logam berharga mendapat beralur karena nilainya membuatnya target pemotongan, sedangkan koin tembaga atau nikel tidak mendapat beralur.
Di AS beralur disebut “reeded edge” atau “reeding”, sedangkan di Inggris disebut “milled edge” atau “milling”.
Beralur tercipta saat proses pencetakan dengan menekan planchet di dalam collar beralur.
Fungsi beralur kini meliputi keamanan terhadap pemalsuan, membantu penyandang disabilitas visual membedakan koin, memudahkan pemilahan otomatis, meningkatkan estetika, dan memberi cengkeraman lebih baik.
Meskipun koin modern tak lagi mengandung logam berharga, beralur tetap dipertahankan karena tradisi dan aspek keamanan.
Get notified when new stories are published for "Berita Peretas 🇮🇩 Bahasa Indonesia"