Delta Air Lines mengalami keramaian di lounge akibat lonjakan permintaan pasca-pandemi dan perluasan akses lounge premium.
Kerumunan di lounge mencerminkan fenomena “elite overproduction” di mana terlalu banyak individu berstatus premium bersaing untuk fasilitas terbatas.
Kemitraan dengan American Express dan program status keanggotaan telah mendemokratisasi akses lounge, sehingga eksklusivitas menurun.
Delta membatasi kunjungan lounge per tahun, mengecualikan penumpang Basic Economy, dan membuka serta memperluas Delta One Lounge untuk mereduksi kepadatan.
Teori Peter Turchin menjelaskan bahwa produksi berlebih elit sosial dan pendidikan menurunkan nilai manfaat yang diterima oleh semua.
Meskipun investasi dan pembatasan diharapkan menyelesaikan masalah pada 2026, keramaian masih terjadi pada jam sibuk di beberapa lokasi flagship.
Get notified when new stories are published for "Berita Peretas 🇮🇩 Bahasa Indonesia"