Frequent flyer miles muncul setelah deregulasi maskapai pada 1978 dan bertujuan membangun loyalitas konsumen.
Program miles berfungsi seperti mata uang pribadi yang bisa diperoleh dari penerbangan dan berbagai mitra komersial.
Pertumbuhan jumlah miles tanpa diimbangi kapasitas kursi menyebabkan inflasi nilai miles seiring waktu.
Bank membayar maskapai untuk miles dalam program kartu kredit co-brand dan memberi insentif swipe fees ke konsumen.
Senator Dick Durbin berupaya menderegulasi program miles untuk mendukung argumen pembatasan biaya transaksi kartu kredit.
Maskapai kerap mengubah aturan miles tanpa pemberitahuan, sehingga konsumen sulit menuntut secara hukum.
Penjualan miles ke bank menjadi sumber profit utama maskapai, dengan margin pendapatan melebihi 50 persen.
Miles memungkinkan konsumen mengakses kursi bisnis dan kelas satu premium dengan biaya lebih murah daripada bayar tunai.
Get notified when new stories are published for "Berita Peretas 🇮🇩 Bahasa Indonesia"