Membangun coding agent hanya memerlukan sekitar 300 baris kode dalam loop yang terus menerus mengirimkan token ke LLM.
Ada lima primitive utama dalam coding agent: read_file untuk membaca file, list_files untuk menampilkan daftar file, bash untuk menjalankan perintah shell, edit_file untuk mengedit atau membuat file, dan code_search untuk mencari kode.
Pilih model LLM agenik (misal Claude Sonnet atau K2) sebagai inti agen, lalu sambungkan model lain sebagai Oracle untuk peningkatan reasoning dan validasi.
Batasi penggunaan context window untuk satu aktivitas saja dan hindari alokasi token berlebihan melalui MCP agar performa tetap optimal.
Setiap tool harus didaftarkan dalam harness prompt yang menjelaskan cara invokasi fungsi dan lingkungan operasi (bash atau PowerShell).
Loop inferensi sederhana: terima input, panggil tool jika diperlukan, ambil hasilnya, lalu ulangi inferensi hingga tugas selesai.
Pemahaman fundamental ini mengubah peran Anda dari konsumen AI menjadi produsen AI yang mampu mengotomatisasi tugas.
Kemampuan membangun coding agent menjadi skill penting di 2025 dan sangat diminati oleh pemberi kerja.
Get notified when new stories are published for "Berita Peretas 🇮🇩 Bahasa Indonesia"