Rata-rata warga AS menempuh 28 menit sekali jalan ke kantor; hampir 10% di atas satu jam.
Perjalanan panjang menurunkan kepuasan hidup, meningkatkan polusi, obesitas, dan menyedot sekitar 10% gaji untuk biaya transportasi.
Terbatasnya transportasi publik memaksa pekerja mencari rumah dekat pusat kota sehingga harga sewa melonjak.
Transportasi cepat dan sering memungkinkan tinggal di pinggiran yang lebih murah, mengurangi krisis perumahan.
Teori “transit untuk segalanya” melengkapi “teori perumahan” dengan menegaskan perlunya jaringan transit unggul seperti di Tokyo atau New York.
Contoh San Francisco menunjukkan manfaat kereta bawah tanah dan BART 15 menit untuk menambah hunian dan menghidupkan ekonomi.
Get notified when new stories are published for "Berita Peretas 🇮🇩 Bahasa Indonesia"