Bukti bahwa media sosial memecah Amerika relatif lemah.
Banyak masalah politik seperti polarisasi dan ketidakpercayaan lembaga sudah muncul sebelum media sosial.
Eksperimen acak besar-besaran menunjukkan efek media sosial pada sikap politik minimal atau tidak ada.
Perbedaan tren politik antar negara dengan tingkat penggunaan media sosial serupa menyulitkan penjelasan mono-sebab.
Polarisasi asimetris di AS lebih dipengaruhi oleh perpecahan pendidikan daripada algoritma media sosial.
Media sosial mungkin mendukung gerakan populis dengan menghilangkan gatekeeping tradisional, tapi tidak membuktikan kehancuran demokrasi.
Ketidakhadiran bukti kuat tidak sama dengan bukti bahwa media sosial tidak berbahaya, namun klaim kehancuran tidak terkonfirmasi.
Narasi tentang media sosial merusak lebih didorong oleh intuisi dan anekdot daripada analisis data yang rigoris.
Get notified when new stories are published for "Berita Peretas 🇮🇩 Bahasa Indonesia"