Studi ini meniru uji klinis target untuk menilai efek pengobatan obat ADHD pada perilaku bunuh diri, penyalahgunaan zat, cedera tidak sengaja, kecelakaan transportasi, dan kriminalitas.
Pengobatan ADHD dengan obat menurunkan risiko kejadian pertama perilaku bunuh diri, penyalahgunaan zat, kecelakaan transportasi, dan kriminalitas, tetapi tidak signifikan untuk cedera tidak sengaja.
Pada kejadian berulang, pengobatan ADHD dengan obat secara signifikan mengurangi semua lima outcome.
Pengurangan risiko lebih kuat pada individu yang memiliki riwayat kejadian sebelumnya.
Obat stimulan (misalnya metilfenidat) menunjukkan pengurangan risiko lebih besar dibandingkan non-stimulan.
Desain emulasi uji klinis target menggunakan data register nasional memperkuat inferensi kausal dalam konteks praktik klinis rutin.
Get notified when new stories are published for "Berita Peretas 🇮🇩 Bahasa Indonesia"