Negosiasi perjanjian plastik global di Jenewa gagal mencapai kesepakatan karena tidak ada konsensus antarnegara.
Kelompok produsen minyak menolak kewajiban hukum dan pembatasan produksi plastik baru, menghambat kemajuan pembahasan.
Proses pengambilan keputusan berdasarkan konsensus membuat satu negara saja dapat memblokir rencana, sehingga diskusi mandek.
Delegasi sebagian besar negara mendukung melanjutkan negosiasi dengan menggunakan draf Busan sebagai dasar pembahasan selanjutnya.
Organisasi lingkungan dan ilmuwan mendesak reformasi proses, termasuk memungkinkan pemungutan suara mayoritas untuk memecah kebuntuan.
Fokus negosiasi berikutnya ada pada pertemuan Majelis Lingkungan PBB pada Desember untuk menentukan mandat perjanjian.
Get notified when new stories are published for "Berita Peretas 🇮🇩 Bahasa Indonesia"