Kebanyakan anak AS usia 8–12 tahun memiliki smartphone dan bermain game daring seperti Roblox, sementara banyak dari mereka dilarang beraktivitas di luar tanpa orang dewasa.
Sebagian besar anak lebih memilih bermain bebas di luar tanpa pengawasan dibanding aktivitas terstruktur atau bersosialisasi secara online.
Orang tua sering melebih-lebihkan risiko cedera atau penculikan, padahal kejadian tersebut sangat jarang terjadi.
Keterbatasan kebebasan di dunia nyata menghambat perkembangan kompetensi, kepercayaan diri, dan kesehatan mental anak.
Inisiatif seperti klub bermain tanpa layar, program Let Grow, dan alat Outside Play Lab membantu orang tua memulihkan kesempatan bermain bebas anak di luar.
Hampir tiga perempat anak setuju bahwa mereka akan mengurangi waktu online jika memiliki teman bermain di lingkungan sekitar.
Get notified when new stories are published for "Berita Peretas 🇮🇩 Bahasa Indonesia"