Pengguna @soham_btw menuduh bahwa tim yang mengklaim membangun produk Glass dalam empat hari sebenarnya mencuri kode GPLv3.
Kode hasil curian tersebut kemudian dilisensikan ulang di bawah lisensi Apache tanpa izin.
Pengguna menyindir bahwa distribusi bukanlah keunggulan utama; kecepatan implementasi lah yang dianggap andalan.
Kritik ini muncul sebagai respons atas proyek open source Glass yang diklaim sebagai asisten rapat gratis waktu nyata.
Get notified when new stories are published for "Berita Peretas 🇮🇩 Bahasa Indonesia"