MCP tidak benar-benar komposabel karena komposisi alat masih mengandalkan inference.
MCP butuh konteks besar dan boros, sementara CLI seperti ‘gh’ lebih efisien.
Menulis kode langsung lebih mudah diverifikasi dan diskalakan untuk otomatisasi berulang.
Otomatisasi tugas ulang kali lebih cocok menggunakan kode agar dapat diuji dan diulang.
Metode pipeline LLM–kode–LLM memungkinkan transformasi yang dapat dipercaya.
Membuat skrip Playwright Python lebih cepat dan andal dibanding memanggil MCP.
Perlu mengeksplorasi abstraksi baru yang memadukan generasi kode dan kemampuan LLM.
Get notified when new stories are published for "Berita Peretas 🇮🇩 Bahasa Indonesia"