Bret Victor merangkum sejarah pemrograman dari 1950-an hingga 1980-an untuk menunjukkan bagaimana ide-ide radikal lahir saat belum ada aturan baku.
Assembler dan Fortran awalnya ditolak karena dianggap boros, mencontohkan resistensi alami programmer terhadap alat yang mempermudah kerja manusia.
Sketchpad membuka jalan manipulasi grafis langsung, sedangkan PLANNER, Prolog, dan SNOBOL memperkenalkan cara menyatakan tujuan dan pola, bukan langkah per langkah.
Engelbart dengan NLS, GRAIL, dan Smalltalk menggeser interaksi dari teks murni ke tampilan spasial dan antarmuka grafis.
Batasan arsitektur von Neumann memicu riset paralelisme; model Aktor dan prosesor masif paralel dicetuskan untuk mengatasi eksekusi berurutan.
Pesan utama: kita masih belum benar-benar paham pemrograman; perlu kerendahan hati, skeptisisme pada alat, dan keberanian bereksperimen.
Get notified when new stories are published for "Berita Peretas 🇮🇩 Bahasa Indonesia"