Star Trek (Federasi) dan The Culture merupakan utopia pasca-kekurangan dengan teknologi sangat maju, namun berbeda dalam peran AI dan agensi manusia.
Federasi mematuhi Prime Directive yang melarang campur tangan pada peradaban prangkasang, sedangkan The Culture aktif mencampuri urusan peradaban tingkat rendah.
Dalam The Culture, AI superintelligent (Minds) menjalankan hampir semua fungsi pemerintahan dan kebutuhan manusia, membuat warga kurang memiliki dampak nyata terhadap dunia.
Federasi mendorong manusia untuk bekerja, berkontribusi, dan mengambil keputusan penting, sehingga cerita dan kehidupan di sana berpusat pada keahlian dan kerjasama manusia.
Karakteristik utopia The Culture kurang cocok untuk narasi cerita yang menarik karena minim konflik bermakna dan konsekuensi nyata bagi warga.
Penulis lebih memilih hidup di dunia Federasi yang memungkinkan aktualisasi diri, dampak besar, dan kisah yang berpusat pada manusia.
Masa depan AI bergantung pada pilihan budaya dan regulasi; kita dapat membentuk masyarakat yang mirip Federasi dengan aturan penggunaan teknologi yang tepat.
Get notified when new stories are published for "Berita Peretas 🇮🇩 Bahasa Indonesia"