Banyak orang tetap bekerja di Meta karena gaji yang sangat tinggi dan sulit ditolak.
Karyawan sering mengalami disonansi kognitif untuk membenarkan peran mereka meski menyadari dampak negatif.
Kerja di perusahaan besar seperti Meta menawarkan peluang karir dan status yang menggiurkan.
Sebagian berargumen bahwa setiap tindakan manusia memiliki konsekuensi negatif, sehingga Meta bukan satu-satunya pilihan buruk.
Kurangnya alternatif perusahaan teknologi dengan paket kompensasi sebanding membuat Meta lebih menarik.
Tekanan ekonomi dan kebutuhan finansial sering kali mengalahkan pertimbangan etika.
Stigma sosial terhadap bekerja di perusahaan yang dianggap toksik belum cukup kuat untuk menurunkan permintaan tenaga kerja.
Get notified when new stories are published for "Berita Peretas 🇮🇩 Bahasa Indonesia"