Studi eksperimen mensimulasikan ghosting dalam kencan daring dan membandingkannya dengan penolakan langsung serta penerimaan.
Ghosting dan penolakan eksplisit sama-sama menimbulkan emosi negatif dan menurunkan harga diri.
Peserta yang di-ghosting mempertahankan keterikatan emosional lebih besar, merasa tidak pasti, serta cenderung memantau media sosial dan mencoba menghubungi kembali.
Ambiguitas ghosting menghambat penutupan sehingga memperlambat pemulihan psikologis penerima.
Desain penelitian bersifat hipotetis demi etika, namun temuan mendukung pentingnya cara putus yang jelas dan langsung.
Peneliti merekomendasikan studi real-time untuk memetakan proses kesadaran ghosting dan peran perbedaan individu.
Get notified when new stories are published for "Berita Peretas 🇮🇩 Bahasa Indonesia"