Alat AI saat ini cenderung mengambil alih praktik pengingatan manusia sehingga menurunkan kemampuan kritis pengguna.
Manusia belajar paling efektif melalui proses dan pengingatan aktif (retrieval practice).
Inovasi umumnya terjadi lewat iterasi kumulatif dalam kelompok, bukan lewat kontribusi pembangunan tunggal.
Desain alat AI harus memperkuat proses berpikir manusia, bukan menggantikannya.
Metode EDGE (Explain, Demonstrate, Guide, Enhance) dapat menjadi pola bukti untuk interaksi AI-manusia yang efektif.
Interaksi AI yang baik meliputi pertanyaan Socratis, saran langkah selanjutnya, dan demo dinamis, bukan tombol auto-do.
Pengembangan kode sebaiknya menggunakan pendekatan retrieval-driven: dokumentasi, rencana tes, stub kode, lalu pengkodean dan iterasi mundur.
AI dapat memperbaiki kolaborasi lintas fungsi, misalnya mendraf jawaban Customer Support dan memverifikasinya dengan tim pengembang.
Bangun alat AI berfokus pada manusia untuk menciptakan umpan balik positif dan meningkatkan kualitas proses.
Fokus pada proses manusia dan pembelajaran kolektif akan mencegah spiral penurunan kemampuan pengguna.
Get notified when new stories are published for "Berita Peretas 🇮🇩 Bahasa Indonesia"