Budaya rapat yang efektif memungkinkan peserta menolak undangan dengan menyadari konsekuensinya.
Rapat sebaiknya difokuskan pada brainstorming dan pengambilan keputusan sebagai tujuan utama.
Penyebaran pengetahuan dilakukan melalui teks tertulis agar dapat diakses secara asinkron dan tahan waktu.
Tuan rumah wajib menyediakan agenda waktu, moderator, notulen, dan menjaga rapat sesuai jadwal.
Peserta yang hadir harus mempersiapkan diri, aktif berkontribusi, dan menghormati moderator.
Peserta yang menolak rapat harus membaca notulen untuk mengikuti hasil diskusi.
Mengatur jeda antar rapat (misalnya mulai pada menit ke-50) memberikan waktu istirahat dan transisi.
Get notified when new stories are published for "Berita Peretas 🇮🇩 Bahasa Indonesia"