Heli UH-60 Kepolisian Nasional Kolombia berhasil ditembak jatuh oleh drone FPV, kali pertama di Amerika Barat.
Insiden ini menyoroti kerentanan helikopter terhadap serangan drone dan memicu negara seperti Korea Selatan membatalkan pembelian Apache.
Kelompok FARC, Gulf Clan, dan kartel narkoba di Kolombia memanfaatkan drone bersenjata untuk menyerang helikopter.
Drone FPV bersifat murah, mudah diperoleh, gesit, dan sulit terdeteksi oleh sistem pertahanan helikopter.
Rusia dan Iran diduga melatih pemberontak Kolombia dalam penggunaan dan modifikasi drone ledak.
AS mempertimbangkan perubahan aturan untuk menembak jatuh drone di perbatasan guna meningkatkan keamanan.
Get notified when new stories are published for "Berita Peretas 🇮🇩 Bahasa Indonesia"