Delta akan memperluas penetapan harga berbasis AI hingga 20% penerbangan domestik AS pada akhir 2025.
AI mengganti harga statis dengan tarif personal yang menilai kesediaan bayar tiap penumpang, didukung startup Fetcherr.
Uji coba terbatas menunjukkan peningkatan pendapatan signifikan, mendorong re-engineering sistem harga Delta.
Peralihan ke harga personal memicu kecaman publik dan senator AS yang menilai praktik tersebut sebagai diskriminatif dan predator.
Delta menyangkal memakai data pribadi untuk membedakan penumpang, mengklaim tetap mengikuti dinamika pasar umum.
Maskapai lain—Azul, Viva Aerobus, WestJet, Virgin Atlantic, Lufthansa, JetBlue—juga menguji solusi serupa, menandakan perlombaan industri.
Bagi penumpang, belanja tiket bisa makin membingungkan: dua orang bisa melihat harga berbeda secara bersamaan.
Regulasi masih abu-abu; persaingan antar maskapai dan pengawasan FTC/DoT diharapkan menahan potensi penyalahgunaan.
Get notified when new stories are published for "Berita Peretas 🇮🇩 Bahasa Indonesia"