Setelah pembantaian Port Arthur 1996, Australia menerapkan undang-undang senjata ketat termasuk buyback senjata dan pembatasan senjata otomatis.
Reformasi awal menurunkan jumlah senjata, namun kini jumlah senjata mencapai lebih dari 4 juta, meningkat hampir dua kali lipat sejak 2001.
Sekitar 2.000 senjata baru masuk ke masyarakat setiap minggu dan pemilik senjata kini rata-rata memiliki lebih dari empat senjata per lisensi.
Tidak ada sistem registri senjata nasional yang utuh dan peraturan bervariasi antar negara bagian, termasuk wacana hak berburu.
Senjata cetak 3D semakin marak dan rutin disita, sementara senjata legal masih dipakai dalam ratusan kasus pembunuhan dan ribuan bunuh diri.
Pencurian senjata juga tinggi, hampir 9.000 senjata dicuri antara 2020 dan 2024 dengan sedikit yang berhasil ditemukan.
Get notified when new stories are published for "Berita Peretas 🇮🇩 Bahasa Indonesia"