Meta berencana menaikkan belanja modal AI menjadi US$66–72 miliar pada 2025, dua kali lipat dari tahun sebelumnya.
Pengeluaran akan terus meningkat pada 2026 untuk memastikan keunggulan infrastruktur dan model AI.
Meta mempertimbangkan pendanaan eksternal bersama mitra keuangan guna membangun pusat data berskala besar.
Perusahaan membangun klaster superkomputer Prometheus (1 GW) di Ohio dan Hyperion (potensi 5 GW) di Louisiana, serta beberapa klaster lain.
Proyek pusat data menyedot energi dan sumber daya lokal, menimbulkan dampak seperti kekeringan di Georgia.
Biaya kompensasi karyawan menjadi pendorong pertumbuhan kedua terbesar karena Meta merekrut talenta AI untuk Superintelligence Labs.
Zuckerberg mempromosikan konsep “personal superintelligence” melalui kacamata pintar dan headset VR.
Pendapatan Q2 mencapai US$47,5 miliar; saham naik 10% berkat prospek iklan berbasis AI, sementara Reality Labs rugi US$4,5 miliar.
Get notified when new stories are published for "Berita Peretas 🇮🇩 Bahasa Indonesia"