Tsinghua University mengembangkan algoritma jalur terpendek yang lebih cepat dari Dijkstra dengan kompleksitas waktu O(m · log^(2/3) n).
Metode baru ini mengelompokkan node garis depan dan menggunakan perwakilan kunci serta kombinasi relaksasi Bellman–Ford tanpa pengurutan penuh.
Algoritma ini memenangkan Best Paper Award di STOC 2025 dan membuktikan batasan pengurutan dapat ditembus.
Kelebihannya paling terasa pada grafik besar dan jarang, sedangkan pada grafik kecil algoritma ini memiliki overhead lebih tinggi.
Implementasinya lebih kompleks dan tidak sepraktis Dijkstra, sehingga tidak akan langsung menggantikan algoritma yang sudah mapan.
Aplikasi potensialnya mencakup navigasi peta skala besar, pengaturan rute jaringan, dan analisis grafis di big data.
Get notified when new stories are published for "Berita Peretas 🇮🇩 Bahasa Indonesia"