Perusahaan teknologi menawarkan gaji hingga US$250 juta dalam empat tahun untuk peneliti AI, melampaui gaji legendaris ilmuwan abad ke-20 seperti Oppenheimer.
Rata-rata peneliti AI Meta bisa memperoleh US$62,5 juta per tahun dan berpotensi US$100 juta pada tahun pertama kontrak.
Gaji peneliti AI modern hingga ratusan kali lebih tinggi dibandingkan gaji ilmuwan, insinyur, atlet NBA, maupun astronot NASA.
Persaingan global untuk mengembangkan kecerdasan buatan umum (AGI) atau superinteligensi mendorong perusahaan berinvestasi triliunan dolar dan paket kompensasi ekstrim.
Kelangkaan peneliti dengan keahlian khusus, seperti AI multimodal, memicu perang gaji untuk mengamankan talenta terbaik.
Biaya infrastruktur AI dan potensi dominasi pasar triliunan dolar menjadikan kompensasi peneliti AI jauh melebihi anggaran Proyek Manhattan atau program Apollo.
Get notified when new stories are published for "Berita Peretas 🇮🇩 Bahasa Indonesia"