Sekitar 17% obat kanker di empat negara sub-Sahara Afrika ditemukan memiliki kadar bahan aktif yang salah.
Inspeksi visual hanya mengidentifikasi seperempat produk tidak standar, sisanya terungkap lewat pengujian laboratorium.
Obat cacat dapat menyebabkan kegagalan pengobatan, pertumbuhan dan penyebaran tumor.
Penyebabnya meliputi kesalahan produksi, penyimpanan buruk, dan peredaran obat palsu.
Perbaikan regulasi dan pengadaan teknologi skrining serta pelatihan diperlukan untuk menguji kualitas obat.
WHO bekerja sama dengan otoritas nasional untuk meningkatkan kerangka regulasi dan pengawasan.
Pengembangan teknologi seperti paper lab diharapkan mempercepat deteksi obat tidak standar.
Get notified when new stories are published for "🇮🇩 Hacker News Bahasa Indonesia"