Seorang insinyur 23 tahun bernama Riley Walz membuat situs Panama Playlists untuk mengumpulkan otomatis data kebiasaan mendengarkan Spotify tokoh publik.
Spotify mengatur setiap playlist baru sebagai publik secara default, sehingga pengguna harus mengubahnya satu per satu menjadi privat.
Eksposur playlist ini mengungkap data konsumsi musik pribadi yang sebelumnya tidak disadari pengguna sebagai informasi publik.
Beberapa tokoh publik mengonfirmasi keaslian playlist mereka, sedangkan yang lain membantah atau tidak merespons.
Kasus ini menyoroti perlunya kesadaran dan kontrol pengguna atas pengaturan privasi di platform media digital.
Fitur publik default juga terjadi di platform lain seperti Venmo, Substack, dan Snap Maps, yang dapat memaparkan informasi sensitif.
Ahli hukum menekankan pentingnya menjaga privasi intelektual agar kebebasan konsumsi tidak terganggu atau diawasi.
Get notified when new stories are published for "Berita Peretas 🇮🇩 Bahasa Indonesia"