Serangan siber melumpuhkan sistem TI Aeroflot hingga membatalkan lebih dari 100 penerbangan.
Kelompok peretas Silent Crow (Ukraina) dan Belarus Cyber-Partisans mengaku bertanggung jawab.
Penerbangan domestik paling terdampak, tetapi rute ke Belarus, Armenia, dan Uzbekistan juga dibatalkan.
Peretas mengklaim telah mengakses jaringan Aeroflot selama setahun dan menyalin data penumpang serta komunikasi internal.
Kantor Kejaksaan Rusia membuka penyelidikan, sementara Kremlin menyebut ancaman peretasan sebagai hal yang mengkhawatirkan.
Kerusakan diperkirakan menelan biaya puluhan juta dolar dan data penumpang mungkin bocor.
Get notified when new stories are published for "Berita Peretas 🇮🇩 Bahasa Indonesia"