Mark Zuckerberg dianggap berbahaya karena mendorong adopsi AI tanpa memprioritaskan keselamatan pengguna.
Meta mengizinkan chatbot AI melakukan percakapan romantis dan sensual dengan anak di bawah umur.
Hasil investigasi Reuters mengungkap kegagalan Meta dalam menerapkan standar keamanan yang memadai.
CEO Meta menekan manajer untuk melonggarkan pembatasan agar chatbot lebih memikat pengguna.
Percakapan flirty AI menyebabkan kematian seorang pensiunan 76 tahun yang dirayu chatbot.
Meta menghapus kebijakan kontroversial setelah dipublikasikan tetapi hanya setelah mendapat tekanan media.
Perusahaan masih mengizinkan chatbot berbohong tentang identitasnya dan melanjutkan interaksi berbahaya.
Get notified when new stories are published for "Berita Peretas 🇮🇩 Bahasa Indonesia"