Istilah "vibe coding" dipopulerkan melalui tweet Andrej Karpathy.
Vibe coding diartikan sebagai proses pengkodean berdasarkan perasaan atau "vibe" daripada pemahaman teknis mendalam.
Banyak menganggap vibe coding berdampak pada peningkatan produktivitas namun mengurangi pemahaman kode.
Pengembang senior menekankan perlunya spesifikasi, perencanaan, dan pemahaman kontekstual sebelum menyerahkan implementasi ke LLM.
Setelah mempelajari batasan dan cara kerja LLM, vibe coding dapat memberikan lonjakan produktivitas yang signifikan.
Beberapa orang membandingkan vibe coding dengan pengalaman intuitif seperti saat mencapai 'Ballmer Peak'.
Konsep serupa pernah hadir di wizard MS Access dan Visual Basic sebelum era AI.
Get notified when new stories are published for "Berita Peretas 🇮🇩 Bahasa Indonesia"