Penulis dulu pengguna setia tmux namun sering terganggu masalah pewarnaan, scrollback, copy/paste mouse, dan kurangnya dukungan protokol baru.
Multiplexer terminal dianggap menambah kompleksitas serta menghambat inovasi fitur di ekosistem terminal.
Persistensi sesi bisa diganti alat ringan berbasis detach/attach seperti dtach, abduco, dan terutama shpool.
shpool fokus pada satu tugas sehingga scrollback bawaan terminal tetap berfungsi dan konfigurasi lebih sederhana.
Penulis membuat keymap Neovim untuk menjalankan perintah shpool detach sehingga bisa keluar-masuk sesi dengan mudah.
SSH config disiapkan agar setiap terminal otomatis menempel ke sesi shpool tertentu, serta autossh menjaga koneksi bila terputus.
Window manager lokal dipakai untuk mengatur banyak jendela terminal alih-alih split tmux, memungkinkan workflow klien-server saat SSH.
Hasilnya, penulis berhasil meninggalkan tmux tanpa merasa kehilangan fitur utama, meski shpool masih memiliki bug pada restore ukuran dan belum mendukung multi-klien.
Get notified when new stories are published for "Berita Peretas 🇮🇩 Bahasa Indonesia"