Taruhan Pascal menyatakan manusia harus memilih percaya atau tidak percaya pada Tuhan sebagai pertaruhan praktis karena akal tidak dapat memastikan keberadaan Tuhan.
Jika percaya dan Tuhan ada, maka keuntungan tidak terhingga (kehidupan kekal), sedangkan kerugiannya terbatas jika Tuhan tidak ada.
Jika tidak percaya dan Tuhan ada, maka kerugian tak terhingga (neraka), sedangkan keuntungannya terbatas jika Tuhan tidak ada.
Dalam teori keputusan, opsi percaya mendominasi karena nilai ekspektasi lebih tinggi.
Kritik utama meliputi kesulitan membuktikan eksistensi Tuhan, keberagaman agama (inconsistent revelations), dan keaslian iman jika semata-mata didorong oleh manfaat.
Pascal menyarankan untuk berpura-pura percaya dan melibatkan diri dalam praktik keagamaan sebagai cara menumbuhkan iman.
Pendekatan Taruhan Pascal juga diterapkan dalam konteks modern seperti perubahan iklim dan argumen ateis (Atheist’s Wager).
Get notified when new stories are published for "Berita Peretas 🇮🇩 Bahasa Indonesia"