Curah hujan turun 20%, tetapi hasil gandum justru dua kali lipat.
Petani beralih ke sistem tanpa olah tanah dan memperbaiki tanah dengan alat ripper dan spader.
Benih baru hasil pemuliaan membantu tanaman tahan panas dan kering.
Penanaman dipercepat beberapa minggu dan rotasi dengan kanola serta lupin mengurangi hama.
Produksi per tetes air melonjak sehingga ekspor gandum Australia naik dua kali lipat.
Kolaborasi petani, peneliti, dan dana GRDC mempercepat inovasi tanpa subsidi besar.
Negara lain meniru teknik Australia untuk menghadapi iklim kering.
Tantangan tetap ada: iklim makin ekstrem dan dampak lingkungan dari herbisida serta pupuk.
Get notified when new stories are published for "Berita Peretas 🇮🇩 Bahasa Indonesia"