Peter Thiel berpendapat bahwa kecepatan kemajuan teknologi global telah melambat sejak 1970-an, kecuali di bidang digital dan A.I..
Ia menilai stagnasi tercermin dari perbandingan standar hidup generasi muda dengan orang tua mereka yang stagnan..
Thiel menyerukan pengambilan risiko lebih tinggi dalam penelitian bioteknologi, khususnya untuk penyakit Alzheimer dan penuaan..
Dukungan Thiel terhadap Donald Trump dianggap sebagai bentuk intervensi disruptif untuk melawan institusi yang stagnan..
Kolaborasi publik-swasta dalam pengembangan A.I. pada era Trump dipandangnya sebagai peluang kemajuan resilien..
Ia skeptis bahwa superinteligensi A.I. akan secara otomatis memecahkan krisis besar seperti penuaan atau eksplorasi antariksa..
Transhumanisme kontemporer dinilai belum cukup ambisius, karena hanya menitikberatkan pada tubuh fisik tanpa transformasi batiniah..
Thiel menggunakan metafora Antikristus untuk menggambarkan bahaya pemerintahan global satu-palang atas nama keamanan dan regulasi..
Menurutnya, narasi eksistensial risk dapat dipakai untuk mengonsolidasikan kekuasaan totaliter dengan menjanjikan “keamanan”..
Kepercayaan Kristen ditegaskan sebagai landasan kebebasan manusia melawan determinisme absolut dan hegemoni teknologi..
Meskipun ada risiko, Thiel tetap melihat A.I. lebih baik daripada kelesuan total di ranah inovasi dan ekonomi..
Get notified when new stories are published for "Berita Peretas 🇮🇩 Bahasa Indonesia"