Pengembangan agen AI yang efektif tidak selalu memerlukan kerangka kerja yang kompleks, tetapi bisa dimulai dari pola sederhana dan komposisional.
Agen dalam konteks ini bisa berupa sistem otonom penuh atau implementasi yang mengikuti alur kerja yang telah ditentukan.
Sistem agentik dapat meningkatkan kinerja tugas dengan mengorbankan latensi dan biaya, jadi perlu dipilih kapan penggunaannya masuk akal.
Beberapa kerangka kerja dapat mempermudah penerapan sistem agentik, tetapi penting untuk memahami kode dasarnya untuk menghindari kesalahan pengguna.
Ada berbagai pola alur kerja yang dapat digunakan, termasuk chaining prompt, routing, paralelisasi, dan alur orchestrator-workers, masing-masing dengan aplikasi yang sesuai.
Agen lebih cocok untuk masalah yang terbuka dan sulit diprediksi jumlah langkah yang diperlukan, dengan keharusan adanya kepercayaan pada pengambilan keputusan model.
Eksperimen dengan pola agentik menunjukkan aplikasi yang menjanjikan dalam dukungan pelanggan dan pengembangan perangkat lunak.
Get notified when new stories are published for "Berita Peretas 🇮🇩 Bahasa Indonesia"