NISAR adalah proyek bersama NASA dan ISRO senilai $1,5 miliar yang baru diluncurkan dengan roket GSLV India.
Satelit radar sintetis ini menggabungkan radar L-band buatan NASA dan radar S-band buatan India untuk memantau perubahan permukaan Bumi siang malam dan menembus awan.
NISAR ditempatkan di orbit matahari sinkron 747 km dan akan memetakan daratan serta es dua kali setiap 12 hari, termasuk wilayah kutub.
Selama tiga bulan pertama, satelit akan menjalani komisioning dan membuka reflektor antena berdiameter 12 meter.
Misi ini menjadi kolaborasi NASA-ISRO terbesar hingga kini dan dapat menjadi model kerja sama lebih lanjut, misalnya dalam program Artemis.
Biaya tinggi untuk misi pengamatan Bumi menjadikannya salah satu satelit paling mahal di kelasnya.
Pejabat NASA Sean Duffy secara keliru mengaitkan proyek ini dengan kepemimpinan Donald Trump, meski kesepakatan ditandatangani pada 2014, sebelum masa jabatannya.
Get notified when new stories are published for "Berita Peretas 🇮🇩 Bahasa Indonesia"