Kesepakatan perdagangan AS-UE mencerminkan posisi tawar lemah Eropa akibat kelemahan model ekonomi dan politiknya sendiri.
Pemerintahan Trump, meski dianggap “bodoh”, berhasil menerapkan tarif dan kebijakan yang sesuai dengan standar mereka.
Terdapat tarif tinggi serta hambatan non-tarif Eropa yang signifikan, sementara Eropa seharusnya lebih banyak membeli dari AS.
Amerika Serikat menemukan sumber pendapatan triliunan dolar melalui tarif tanpa menurunkan profitabilitas korporasi.
Pajak terhadap eksternalitas negatif dianggap kebijakan yang tepat meski biasanya tidak populer.
Tarif diperkirakan akan tetap berlaku, dengan dampak kenaikan inflasi dan penurunan upah riil.
Pendapatan dari tarif kemungkinan akan dipertahankan oleh pemerintahan Demokrat berikutnya karena sudah melekat secara emosional.
Kesepakatan ini mengubah ekspektasi keseimbangan politik dan memerlukan pembaruan pandangan tentang masa depan ekonomi.
Get notified when new stories are published for "Berita Peretas 🇮🇩 Bahasa Indonesia"