Lingkungan fisik memungkinkan kita untuk mengatur dan menyesuaikan tempat agar sesuai dengan kebutuhan kita, tetapi perangkat lunak massal cenderung kaku dan sulit disesuaikan.
Penggunaan perangkat lunak yang terpusat pada pengembangan memiliki keterbatasan dalam fleksibilitas dan personalisasi, yang dapat menyebabkan ketidakpuasan pengguna.
Konsep 'perangkat lunak mudah diubah' bertujuan untuk memberikan kontrol lebih kepada pengguna, memungkinkan mereka untuk menyesuaikan dan mengkreasikan alat sesuai kebutuhan.
Pendekatan seperti pengaturan, plugin, dan modding masing-masing memiliki keterbatasan dalam memungkinkan personalisasi menyeluruh dalam perangkat lunak.
Sistem open source memberi akses untuk mengubah kode, tetapi hal ini masih memerlukan keahlian pemrograman yang signifikan.
Generasi kode yang dibantu AI tidak sepenuhnya menyelesaikan semua rintangan dalam mencapai kemudahan penyesuaian perangkat lunak.
Prinsip 'lereng lembut dari pengguna ke pembuat' memungkinkan pengguna untuk beralih dari pengguna pasif menjadi pembuat secara bertahap tanpa harus meloncat kemampuan secara drastis.
Pengalaman laboratorium Ink & Switch menunjukkan bahwa pemrograman langsung dan kolaborasi lokal-pertama dapat mendukung transformasi perangkat lunak yang mudah diubah.
Get notified when new stories are published for "Berita Peretas 🇮🇩 Bahasa Indonesia"