Jeju Air Penerbangan 2216 mendarat darurat dengan perut pesawat setelah ditabrak burung.
Pesawat melewati landasan dan menabrak dinding beton di akhir landasan, memicu kebakaran besar.
Struktur beton untuk antena navigasi dibangun dari bahan padat dan terlalu dekat dengan landasan, melanggar pedoman internasional.
Perubahan desain awal yang seharusnya memakai fondasi mudah pecah diganti dengan beton tebal.
Peringatan resmi tentang kedekatan struktur dengan landasan diabaikan oleh otoritas.
Renovasi 2020 menambah lapisan beton, membuat dinding semakin sulit pecah saat tabrakan.
Banyak korban jiwa kemungkinan bertambah parah karena dinding beton yang kokoh.
Keluarga korban, terutama Lee Jun-hwa, melakukan penyelidikan mandiri untuk mencari akuntabilitas.
Get notified when new stories are published for "Berita Peretas 🇮🇩 Bahasa Indonesia"