Live coding dapat memicu stres tinggi yang menurunkan memori kerja dan membuat orang kesulitan menyelesaikan soal sederhana.
Studi Microsoft membandingkan tes coding sendirian vs diawasi; peserta yang diawasi hanya mencapai setengah skor, dan tak satu pun wanita lulus dalam kondisi diawasi.
Tes live coding sebenarnya lebih menilai kemampuan menghadapi tekanan daripada keterampilan coding murni.
Praktik ini bisa menyingkirkan kandidat berbakat, terutama mereka yang rentan kecemasan atau dari kelompok minoritas.
Latihan mock interview dan kemungkinan bantuan suplemen seperti L-tyrosine atau L-theanine dapat membantu mengurangi stres.
Get notified when new stories are published for "Berita Peretas 🇮🇩 Bahasa Indonesia"