Seorang penasihat dekat RFK Jr., dr. Aseem Malhotra, mengklaim pemerintah AS akan menarik vaksin mRNA Covid-19 dari pasar dalam beberapa bulan.
Malhotra dan kelompok lobby MAHA Action mendorong peninjauan ulang terkait dugaan “cedera vaksin” berdasarkan penelitian yang kontroversial.
Penelitian yang dikutip menyebut risiko kejadian merugikan serius 16% lebih tinggi pada penerima vaksin mRNA daripada placebo, namun studi ini ditolak oleh komunitas medis karena metode yang cacat.
RFK Jr. mengakhiri pendanaan US$500 juta untuk pengembangan vaksin mRNA dan menyebut vaksin tersebut “paling mematikan”.
Kritikus menuduh absurdnya klaim ilmiah, sementara lebih dari 750 staf CDC, HHS, dan NIH memprotes penyebaran misinformasi yang dianggap memicu kekerasan.
Gedung Putih menegaskan kebijakan vaksinasi berdasarkan ilmu standar emas dan menolak spekulasi kebijakan tanpa pengumuman resmi.
Get notified when new stories are published for "Berita Peretas 🇮🇩 Bahasa Indonesia"