Para fisikawan merayakan 100 tahun mekanika kuantum dengan konferensi di Hamburg dan perjalanan ke Helgoland.
Werner Heisenberg mengembangkan formulasi pertama mekanika kuantum di Helgoland pada tahun 1925.
Mekanika kuantum menggantikan gambaran klasik dengan probabilitas, sehingga menimbulkan pertanyaan mendasar tentang realitas.
Masalah pengukuran (measurement problem) tetap menjadi teka-teki karena fungsi gelombang (ψ) kolaps secara misterius saat diamati.
Beragam interpretasi—Copenhagen, banyak dunia, QBism, mekanika relasional, parallel lives—bertikai tanpa konsensus tunggal.
Uji eksperimen Bell membuktikan fenomena keterikatan (entanglement) dan menolak kemungkinan variabel tersembunyi lokal.
Beberapa peneliti berharap integrasi mekanika kuantum dengan gravitasi menuntun ke pemahaman baru tentang ruang, waktu, dan kausalitas.
Fisika kuantum terus membuka babak baru dalam memahami realitas, menjanjikan terobosan dalam abad mendatang.
Get notified when new stories are published for "Berita Peretas 🇮🇩 Bahasa Indonesia"