Harper menggunakan sistem baru bernama The Ripper untuk menghasilkan dan mengoptimalkan ekspresi grammar melalui seleksi buatan.
Metode ini meningkatkan kemampuan menambah aturan tata bahasa hingga 500%–1.000% tanpa menurunkan performa atau menambah jejak memori.
Proses The Ripper terdiri dari tiga langkah: menghasilkan N ekspresi acak, menguji mereka pada dataset berlabel, dan memutasi K ekspresi terbaik menjadi L ekspresi baru.
Laptop penulis dapat memproses sekitar 90.000 kandidat per detik, memungkinkan konvergensi aturan dalam beberapa menit.
Rencana selanjutnya mencakup optimasi proses, pembuatan batch dataset otomatis, dan integrasi alur kerja dengan LLM untuk menghasilkan aturan dari panduan gaya.
Get notified when new stories are published for "Berita Peretas 🇮🇩 Bahasa Indonesia"