Unifikasi penyimpanan menggunakan virtualisasi untuk mempresentasikan berbagai sistem dan format penyimpanan sebagai sumber daya logis tunggal.
Manajemen penyimpanan fisik meliputi organisasi data, tiering, materialisasi, dan pengelolaan siklus hidup data.
Tiering internal menjadikan beberapa lapisan penyimpanan hanya dapat diakses oleh sistem utama, sedangkan tiering bersama membagi lapisan penyimpanan antara beberapa sistem.
Shared tiering menuntut konversi protokol dan format data dua arah tanpa kehilangan dan memerlukan manajemen siklus hidup serta skema yang ketat.
Logika penggabungan data dapat ditempatkan di sisi server atau klien, masing-masing dengan kelebihan dan tantangan evolusi serta kompleksitas.
Akses ke penyimpanan dapat langsung atau melalui API, dan pilihan ini memengaruhi efisiensi, keandalan, dan koordinasi metadata.
Pemilihan antara shared tiering dan materialisasi tergantung pada prioritas biaya penyimpanan, kontrol siklus hidup, kinerja, dan beban manajemen.
Evolusi skema dan kompatibilitas jangka panjang data harus dikelola secara terpusat agar format primer dan sekunder tetap selaras.
Get notified when new stories are published for "Berita Peretas 🇮🇩 Bahasa Indonesia"