Triboelektrifikasi terjadi saat dua permukaan bersentuhan atau bergesekan, menghasilkan permukaan bermuatan positif dan negatif.
Pada kontak logam–logam, muatan berpindah secara elektronik berdasarkan perbedaan fungsi kerja, sementara mekanisme pada isolator lebih kompleks karena ketiadaan pembawa muatan bebas.
Seri triboelektrik memetakan material menurut polaritas muatan yang dihasilkan, namun kurang dapat diandalkan dan gagal menjelaskan elektrifikasi antar permukaan identik.
Kondisi lingkungan seperti suhu, kelembapan, tekanan, dan medan listrik mempengaruhi triboelektrifikasi tetapi tidak terakomodasi dalam seri triboelektrik.
Pada aliran granular, gaya elektrostatik pada partikel kecil dapat melampaui gaya gravitasi, mempengaruhi agregasi dan mobilitas partikel.
Agregasi elektrostatik pada abu vulkanik mengubah waktu tinggal partikel di atmosfer dan pola deposisi abu.
Tanpa pemahaman mekanisme penuh, peneliti telah mengembangkan aplikasi seperti pelapis antistatik, perakitan diri partikel heterogen, dan triboelektrik nanogenerator untuk sensor IoT.
Perilaku triboelektrik yang konsisten masih sulit dicapai karena variasi halus pada kondisi permukaan dan lingkungan.
Get notified when new stories are published for "Berita Peretas 🇮🇩 Bahasa Indonesia"