Kebijakan Trump mengurangi subsidi energi terbarukan dan mengembalikan AS ke fosil, sementara permintaan listrik meningkat karena AI dan cryptocurrency.
China memperkuat dominasi energi terbarukan dengan memproduksi turbin angin dan panel surya paling murah serta mengembangkan kendaraan listrik.
Trump memberlakukan tarif impor tinggi, termasuk tembaga 50%, yang pada kenyataannya dibebankan kepada konsumen AS dan merugikan industri dalam negeri.
Penolakan lingkungan ala Trump didasari ideologi macho, mempromosikan batubara sebagai 'bersih', terlepas dari bencana iklim yang melanda AS.
China diprediksi mengambil alih kepemimpinan global di bidang energi, perdagangan, dan potensi soft power menggantikan Amerika.
Pertumbuhan AI dan cryptocurrency meningkatkan nilai perusahaan seperti Nvidia dan permintaan listrik data center, namun manufaktur chip tetap bergantung pada Taiwan dan China.
Get notified when new stories are published for "Berita Peretas 🇮🇩 Bahasa Indonesia"