Peneliti Belanda menemukan implementasi E2EE yang direkomendasikan ETSI mengompresi kunci dari 128 bit menjadi 56 bit.
Kompresi kunci ini mempermudah proses pemecahan enkripsi dan memungkinkan penyadapan komunikasi suara dan data.
Terdapat kerentanan tambahan yang memungkinkan penyusup menyisipkan atau memutar ulang pesan untuk menyebarkan misinformasi.
E2EE yang dikaji dikembangkan oleh TCCA, bukan bagian standar ETSI, namun banyak digunakan oleh instansi keamanan.
Transparansi pengguna akhir minim karena varian panjang kunci tidak selalu diungkap oleh produsen radio.

Get notified when new stories are published for "Berita Peretas 🇮🇩 Bahasa Indonesia"