Konflik yang dihindari akan menghambat kemajuan karier dan kepercayaan diri seorang pemimpin.
Budaya Asia Timur cenderung menghindari konflik dan kurang asertif, sehingga sering dipersepsikan kurang kapabel.
Budaya Asia Selatan menunjukkan asertivitas tinggi dengan lebih aktif melakukan konfrontasi dan negosiasi.
Menghindari konflik menimbulkan biaya reputasi, menurunkan produktivitas, dan meningkatkan pergantian karyawan.
Pemimpin harus mempraktikkan tidak memandang konflik secara pribadi, nyaman dengan ketidaknyamanan, dan langsung mengatasi masalah secara terbuka.
Seorang pemimpin idealnya memberi contoh dalam menangani konflik tegas dan membingkainya sebagai peluang pengembangan.
Get notified when new stories are published for "Berita Peretas 🇮🇩 Bahasa Indonesia"