Kode genetik alami memiliki 64 kodon yang redundan; ilmuwan menguji fungsi dengan memangkas redundansi.
Tim MRC di Cambridge menghasilkan bakteri E. coli Syn57 yang hanya memakai 57 kodon, kode paling ringkas hingga kini.
Pengembangan Syn57 membutuhkan penggantian lebih dari 100.000 kodon dan rekayasa untuk memisahkan gen yang saling tumpang-tindih.
Syn57 tetap hidup tetapi pertumbuhannya lemah, membutuhkan empat jam untuk menggandakan populasi dibanding satu jam pada E. coli biasa.
Keberhasilan ini mendukung hipotesis ‘frozen accident’ Francis Crick bahwa kode genetik universal muncul lebih karena kebetulan evolusi daripada kebutuhan fungsional.
Syn57 membuka peluang memasukkan asam amino buatan untuk memproduksi obat atau molekul baru serta menambah keamanan biologi karena gennya sulit dibaca mikroba alami.
Kelompok Harvard juga mengejar sasaran 57 kodon tetapi masih menyatukan potongan genom.
Get notified when new stories are published for "Berita Peretas 🇮🇩 Bahasa Indonesia"