Laporan awal menyebutkan kedua tuas kontrol bahan bakar berpindah dari posisi RUN ke CUT OFF beberapa detik setelah lepas landas sehingga mesin mati.
Rekaman suara kokpit menunjukkan kebingungan antara dua pilot, dengan satu bertanya mengapa tuas dipotong dan yang lain membantah melakukannya.
Satu mesin berhasil menyala kembali namun gagal memulihkan daya dorong, sedangkan mesin lainnya tidak berhasil kembali beroperasi.
Tidak ditemukan aktivitas burung signifikan atau masalah teknis lain yang menyebabkan kehilangan daya mendadak.
FAA sebelumnya mengeluarkan buletin tentang kemungkinan kunci pengaman tuas bahan bakar tidak terkunci, namun tidak ada inspeksi lanjutan oleh maskapai.
Investigasi belum menarik kesimpulan akhir dan masih berlangsung, dengan fokus pada kemungkinan kesalahan manusia atau kerusakan mekanis.
Kecelakaan menewaskan 260 orang dan menyisakan satu korban selamat, sementara keluarga korban masih berduka dan menunggu kejelasan.
Get notified when new stories are published for "Berita Peretas 🇮🇩 Bahasa Indonesia"