Susan Miller, mantan pejabat senior CIA, menyatakan Tulsi Gabbard dan Gedung Putih berbohong soal tujuan pembuatan penilaian intelijen 2017.
Laporan intelijen 2017 berdasarkan informasi kredibel bahwa Rusia berusaha membantu kemenangan Trump tanpa bukti kolusi langsung dengan kampanyenya.
Tim intelijen mencatat tidak dapat memastikan dampak disinformasi Rusia terhadap pemilih Trump tanpa survei langsung.
Tekanan politik muncul dari pihak-pihak pro dan anti-Trump, namun tim intelijen tetap menjaga netralitas dan membiarkan data berbicara.
FBI memaksa agar Steele dossier dimasukkan sebagai lampiran dengan penyangkalan karena belum terverifikasi.
Miller sempat diselidiki oleh tim khusus John Durham, namun tidak dituntut atau didisiplin atas penilaian intelijen tersebut.
Tinjauan internal CIA menemukan prosedur penyusunan laporan tergesa-gesa namun tetap mendukung kesimpulan intervensi Rusia.
Get notified when new stories are published for "Berita Peretas 🇮🇩 Bahasa Indonesia"