Banyak jurnalis politik dan kolumnis papan atas meninggalkan Washington Post melalui program pemisahan sukarela.
Bagian opini diubah oleh Jeff Bezos untuk mendukung “personal liberties and free markets”, memicu pengunduran diri editor dan kolumnis senior.
CEO Will Lewis mengumumkan “reinvention journey” organisasi dan menawarkan program buyout bagi staf yang tidak sejalan.
Eksodus mencakup jurnalis video viral Dave Jorgenson, kepala fakta cek Glenn Kessler, serta sejumlah eksekutif dan editor.
Bezos memblokir dukungan endorsement Kamala Harris, memicu ratusan ribu pembatalan langganan oleh pembaca.
Strategi surat kabar terkesan membingungkan dengan inisiatif “third newsroom”, target ambisius 200 juta pelanggan bayar, dan rencana opini beragam kontributor.
Eksodus juga mencerminkan tren industri media, seperti pindah ke creator economy dan menurunnya minat pada fact-checking.
Meski kehilangan banyak bintang, Post masih mempertahankan tim berbakat dan potensi peluang jika manajemen punya rencana jelas.
Get notified when new stories are published for "Berita Peretas 🇮🇩 Bahasa Indonesia"